Kantor Kekayaan Intelektual Se-Asia Tenggara Segera Integrasikan Database Merek dan Desain Industri Secara Global

Swiss - Kantor Kekayaan Intelektual (KI) di Indonesia, Brunei Darussalam dan Laos akan mengintegrasikan data merek dan desainnya ke dalam database pencarian merek dan desain global, yaitu TMview dan Designview.

Database-database ini telah dikembangkan oleh European Union Intellectual Property Office (EUIPO), bersama dengan mitra-mitra mereka dari Eropa dan Internasional.

Pada pertemuan di Jenewa hari ini, para Direktur Jenderal (Dirjen) dan pejabat senior lainnya dari kantor-kantor KI di Asia Tenggara berdiskusi dalam forum yang mempertemukan dengan perwakilan dari EUIPO dalam menyampaikan state of the art database tersebut kepada kantor-kantor KI di Asia tenggara, yang diatur dalam kerangka kerja program IP Key SEA yang didanai oleh Uni Eropa.

Dirjen KI Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Freddy Harris mengatakan, penambahan data Indonesia akan mengkonsolidir penggunaan database TMview dan Designview secara lebih lanjut.

“Database tersebut dapat menjadi sumber bagi para pemegang hak KI dan praktisi KI”, ujar Freddy Harris dalam keterangan tertulis, Jumat (28/9/2018).

Sebagai informasi, TMview saat ini berisi lebih dari 50 juta merek dari 67 kantor KI di seluruh dunia, sementara itu Designview berisi sekitar 14 juta desain dari 67 kantor yang ikut serta.

Kedua database ini dapat digunakan secara gratis, mudah diakses dan tersedia 24 jam non stop. Para pengguna dapat mencari merek dan desain di setiap daftar merek dan desain industri dari kantor-kantor yang ikut serta.

Dirjen KI Laos, Khanlasy Keobounphanph berpendapat bahwa data lokal dari setiap negara yang terintegrasi ke dalam platform internasional dapat memudahkan para pemangku kepentingan dalam negeri  maupun internasional.

“Menjadi bagian dari database TMview global dan database Designview akan meningkatkan kekayaan intelektual negara Laos di kancah internasional ”, ujar Khanlasy.

Hal senada juga disampaikan Dirjen KI Brunei (BruIPO), Shahrinah Yusof Khan, yang mengakui pentingnya ikut serta dalam TMview dan Designview.

“Pencantuman data merek dan desain industri Brunei akan membuat kantor KI kami memiliki jangkauan yang lebih luas dalam hal menyediakan informasi terkini dan akurat tentang merek dan desain yg dilindungi di negara kami”, ucap Yusof Khan.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Eksekutif EUIPO, Christian Archambeau mengatakan, “Pertemuan hari ini melanjutkan komitmen Uni Eropa dalam mendukung mitra-mitra kami di Asia tenggara dalam membangun layanan dan pelindungan kekayaan intelektual yang lebih kuat.”


TAGS

#Dirjen KI

LIPUTAN TERKAIT

Mobile Intellectual Property Clinic 2024: Sulawesi Tengah Jadi Provinsi Pertama

Program Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) kembali digelar di tahun 2024. Kota Palu menjadi kota pertama diselenggarakannya kegiatan MIC oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tengah.

Kamis, 25 April 2024

DJKI Perkaya Produk Lokal di Negeri Seribu Megalit

Saat ini Ekonomi Kreatif berbasis Kekayaan Intelektual (KI) merupakan poros baru ekonomi nasional Indonesia. Namun, sebagian besar pelaku ekonomi kreatif di Indonesia sebesar 88,95% belum dilindungi KI-nya. Padahal KI dapat menjadi aset ekonomi yang bernilai dengan didukung oleh manajemen KI.

Kamis, 25 April 2024

Dorong Semangat Inventor Lindungi Invensi, Patent One Stop Service Hadir di Sulawesi Tengah

Dalam mendukung optimalisasi pengembangan potensi kekayaan intelektual (KI) yang ada di Sulawesi Tengah, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bekerja sama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Patent One Stop Service (POSS) yang dilaksanakan di Universitas Tadulako Palu pada tanggal 24 s.d. 27 April 2024.

Kamis, 25 April 2024

Selengkapnya