Pemanfaatan KI Sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Palu - Kekayaan Intelektual (KI) memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu daerah. Kemajuan sebuah negara salah satunya bergantung kepada KI masyarakatnya.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal KI (Plt Dirjen KI) Razilu mengatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada tahun 2017, setiap kenaikan paten sejumlah 1% dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia sebesar 0,06%. 

Oleh karena itu apabila jumlah paten di Indonesia dapat naik 10%, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat 0,6%. 

“Berdasarkan data tersebut dapat tergambar bahwa potensi KI dalam pertumbuhan ekonomi sangat besar. Ini merupakan potensi besar di Indonesia apabila dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Razilu pada sambutannya di kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) atau Klinik KI Bergerak pada 13 Juni 2022 di  Palu Grand Mall, Palu, Sulawesi Tengah.

Selain berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, KI juga memiliki hubungan erat dengan bidang sosial, yaitu merupakan bagian penting dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goal’s (SDG’s), yaitu hampir seluruh tujuannya memiliki target yang berhubungan dengan hak atas KI.

“KI juga dapat dimanfaatkan untuk membangun Identitas Bangsa dari suatu negara di mana hal ini merupakan konsep yang menilai bagaimana suatu negara dipandang oleh negara-negara lain, serta dapat berpotensi meningkatkan daya saing suatu negara,” terang Razilu.



Indonesia sendiri merupakan negara megadiversity dengan keragaman budaya dan sumber daya alam terbesar kedua setelah Brazil, yang kaya akan sumber daya alam dan hayati. Banyak produk unggulan yang dihasilkan dan potensial mendapat tempat di pasar internasional.


Salah satu rezim Kekayaan Intelektual (KI) yang perlu didorong agar dapat bersaing di pasar global adalah produk-produk yang berbasis pada potensi geografis indonesia yaitu Indikasi Geografis yang dimiliki oleh masing-masing daerah di Indonesia.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya pelindungan KI, maka dibutuhkan langkah-langkah strategis dari Direktorat Jenderal kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), yaitu dengan menyelenggarakan MIC atau klinik KI bergerak di 33 provinsi.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulawesi Tengah Budi Argap Situngkir berharap MIC dapat menumbuhkan layanan-layanan KI melalui kerja sama antara kanwil dengan pemangku kepentingan di wilayah untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian dalam pengajuan permohonan KI.

“Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat mendorong terwujudnya sentra KI demi kejayaan bumi Tadulako khususnya dan Indonesia pada umumnya, yang tentunya akan mendorong kemajuan ekonomi daerah dan bangsa agar dapat bersaing di kancah internasional,” harap Budi.



Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Ma’mun Amir juga menyatakan apresiasi terhadap pelaksanaan MIC di Provinsi Sulawesi Tengah.

“Pelayanan Klinik KI Bergerak sudah sepatutnya kami support setinggi-tingginya, untuk mendekatkan layanan KI kepada masyarakat Sulteng. Semoga layanan KI ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kami,” ucap Ma’mun.

“Diharapkan pula, layanan ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi daerah, begitu pula dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan produktifitas berkarya bagi pemegang hak KI di Sulawesi Tengah,” tambahnya. (daw/kad)


LIPUTAN TERKAIT

DJKI Yakin Potensi Paten di Jawa Timur Tinggi

Jawa Timur menjadi provinsi ke sembilan pelaksanaan Patent One Stop Service dari total 33 provinsi yang akan disambangi DJKI. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur pada Selasa, 23 April 2024.

Selasa, 23 April 2024

Dukung Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Paten Dalam Negeri, Patent One Stop Service Hadir di Bumi Melayu

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jambi menyelenggarakan kegiatan Patent One Stop Service (POSS) bagi Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang), dan Pelaku Usaha demi meningkatkan jumlah permohonan serta penyelesaian paten pada 23 s.d. 25 April 2024.

Selasa, 23 April 2024

DJKI Hadir Pada Pertemuan AWGIPC ke-72

Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menghadiri Pertemuan ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) ke-72 yang diselenggarakan pada 22 s.d. 26 April 2024 di Da Nang, VietNam. AWGIPC merupakan forum pertemuan rutin antar negara anggota ASEAN yang dihadiri oleh perwakilan dari kantor kekayaan intelektual dari masing-masing negara untuk membahas ASEAN Intellectual Property Rights Action Plan (AIPRAP) 2016—2025 yang belum terlaksana atau sedang dalam pelaksanaan bersama dengan mitra dialog AWGIPC.

Senin, 22 April 2024

Selengkapnya