Wamenkumham dan DJKI Inisiasi Pembahasan RPP Hak Mekanikal di Bidang Musik

Jakarta - Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar rapat pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-Undangan (RPP) tentang Hak Mekanikal bidang Musik dan/atau Lagu pada Senin, 8 Februari 2021 di Aula Oemar Seno Aji, Gedung Eks Sentra Mulia, Jakarta Selatan. 

Pada pertemuan ini, Wamenkumham Eddy mengatakan bahwa pihaknya sebagai pemerintah mengundang diskusi terkait hak mekanikal musik dan/atau lagu untuk membangun payung hukum di tengah berkembangnya platform digital musik dan lagu di tengah masyarakat. Pemerintah akan berusaha netral dan mengakomodir kebutuhan pemusik.

“Kami di pemerintah hanya regulator, yang mengisi (peraturan) adalah teman-teman. Untuk itu kami undang seluruh stakeholder. Silakan berdebat dan berunding, nanti kesepakatan akan kita tuangkan di RPP,” ujar Eddy membuka pertemuan.

Eddy mengatakan bahwa meski 2021 merupakan Tahun Paten, tak ada salahnya memulai pembicaraan tentang Hak Cipta yang rencananya baru akan dicanangkan pada 2022. Harapannya, peraturan ini telah siap diajukan ke DPR begitu memasuki Tahun Pencanangan Hak Cipta.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Freddy Harris juga mengatakan hal yang sama bahwa pemerintah tidak akan condong ke pihak manapun dalam perumusan RPP ini.

Dia berharap diskusi tetap terarah dan menghasilkan keputusan yang dapat diterima semua pihak. 

“Ini kita undang semua ya mulai dari pemilik hak cipta, produser, CMO, ada LMKN dan penasihat LMKN juga tujuannya biar tidak ada pihak yang merasa tidak dilibatkan dalam RPP ini,” sambungnya. 

Di sisi lain, para musisi dan seluruh undangan yang terlibat dalam industri musik menyampaikan apresiasi mereka karena telah diundang dalam pertemuan ini. Mereka juga sempat membagikan kasus-kasus yang mereka alami , tetapi belum bisa ditangani karena tidak adanya payung hukum. 

“Ada lagu-lagu saya yang dicover di Youtube oleh entitas yang bahkan kami tidak tahu keberadaannya dan siapa dia. Sementara itu, saya tidak mendapatkan sepeserpun dari lagu yang saya ciptaan tersebut,” ujar musisi sekaligus komposer, Piyu Padi. 

Sebagai informasi, pertemuan ini dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) dengan mengundang penyanyi, pencipta lagu, Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) dan Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), produser musik, hingga Candra Darusman dari World Intellectual Property Organization (WIPO).

Sementara itu, hak mekanikal merupakan hak eksklusif pemegang hak cipta yang diberikan kepada label atau perusahaan rekaman untuk melakukan penggandaan mekanikal komposisi musik, lagu atau album rekaman yang nantinya akan diedarkan di pasaran. Hanya saja selama ini, hak mekanikal Indonesia baru mengatur penggandaan melalui media rekaman fisik.


TAGS

#Hak Cipta

LIPUTAN TERKAIT

DJKI Yakin Potensi Paten di Jawa Timur Tinggi

Jawa Timur menjadi provinsi ke sembilan pelaksanaan Patent One Stop Service dari total 33 provinsi yang akan disambangi DJKI. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur pada Selasa, 23 April 2024.

Selasa, 23 April 2024

Dukung Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Paten Dalam Negeri, Patent One Stop Service Hadir di Bumi Melayu

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jambi menyelenggarakan kegiatan Patent One Stop Service (POSS) bagi Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang), dan Pelaku Usaha demi meningkatkan jumlah permohonan serta penyelesaian paten pada 23 s.d. 25 April 2024.

Selasa, 23 April 2024

DJKI Hadir Pada Pertemuan AWGIPC ke-72

Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menghadiri Pertemuan ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) ke-72 yang diselenggarakan pada 22 s.d. 26 April 2024 di Da Nang, VietNam. AWGIPC merupakan forum pertemuan rutin antar negara anggota ASEAN yang dihadiri oleh perwakilan dari kantor kekayaan intelektual dari masing-masing negara untuk membahas ASEAN Intellectual Property Rights Action Plan (AIPRAP) 2016—2025 yang belum terlaksana atau sedang dalam pelaksanaan bersama dengan mitra dialog AWGIPC.

Senin, 22 April 2024

Selengkapnya